Di tengah-tengah main mata antara Mesir dan Israel yang melakukan rujuk dengan rencana saling mengunjungi kedua negara, Khaled Misyal sekali lagi menegaskan bahwa perjuangan adalah sebuah jalan akhir bagi Hamas. "Perjuangan adalah sebuah harga objektif!" ujarnya pada Rabu malam kemarin (22/5)
Menurut Misyal, satu-satunya cara untuk menegakan kedamaian adalah dengan terus menekan Israel.
Ia juga memperingatkan para anggota parlemen Palestina bahwa mengabaikan masalah rakyat Palestina akan menghadirkan sebuah ledakan besar pada saatnya nanti. "Perdamaian berarti Israel harus mundur dari semua tanah Palestina, dan mengembalikannya kepada Palestina," tegasnya.
Misyal mengatakan bahwa saat ini hampir tidak ada sejengkalpun jalanan Palestina yang tidak dikuasai oleh Israel, kecuali di Gaza tentunya. Hal ini, jelas menimbulkan pergolakan terus-menerus dalam diri rakyat Palestina. "Rakyat Palestina terus diharuskan mampu menjaga diri sendiri, dan juga harus diizinkan untuk memiliki sebuah negara seperti negara lainnya di dunia." ia menegaskan.
Dalam kesempatan ini, Misyal juga mendefinisikan Hamas sebagai gerakan perjuangan nasional rakyat Palestina yang melawan penjajahan dan memperjuangkan kebebasan dan hak rakyat Palestina. "Israel sekarang ini lebih kuat daripada kami. Tapi kekuatan saja tak akan cukup. Israel telah gagal menghadapi kami, dan mereka akan terus gagal." tegasnya.
Misyal menyebutkan bahwa negara-negara Eropa juga punya peran jika ingin menghadirkan perdamaian di Timur Tengah, "Karena tidak mungkin AS akan mengubah kebijakan politiknya!" pungkas Misyal. (sa/yn)