Misy'al: AS dan Eropa akan Segera Akui Hamas

Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy’al menyatakan perubahan sikap AS di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama terhadap Hamas tinggal menunggu waktu saja. Misy’al menegaskan bahwa kekuatan-kekuatan dunia membutuhkan Hamas untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Misy’al yang saat ini masih berada dalam pengasingan di Suriah menilai, pernyataan-pernyataan yang cenderung mendorong agar pemerintahan di AS dan Eropa membuka dialog langsung dengan Hamas mengindikasikan bahwa AS dan Eropa tidak lama lagi akan mencabut Hamas dari daftar organisasi teroris.

"Tinggal menunggu waktu saja," tukas Misy’al.

"Presiden Obama melontarkan bahasa-bahasa baru terkait isu Timur Tengah. Inilah tantangan bagi semua pihak, bahwa ini akan menjadi awal perubahan yang sebenarnya dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan AS dan Eropa," kata Misyaal dalam wawancara dengan surat kabar La Repubblica edisi Minggu (22/3).

Misyaal juga mengatakan bahwa agresi Israel selama 22 hari ke Jalur Gaza, tidak melemahkan pengaruh Hamas. "Kekuatan-kekuatan di dunia membutuhkan Hamas untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Pentingnya melibatkan kami dalam isu-isu Palestina, karena kami berasal dari akar rakyat Palestina yang memilih kami dan mereka akan memilih kami kembali," tegas Misy’al.

Sementara itu, Israel menuding Hamas kini beralih ke Tepi Barat sebagai basis untuk melakukan serangan-serangannya ke Israel. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menuduh Hamas ingin memperkuat posisi dan infrastrukturnya di Tepi Barat agar bisa meningkatkan serangannya ke wilayah Israel.

"Ini akan membahayakan warga Israel di daerah pendudukan Tepi Barat," kata Olmert.

Olmert melontarkan pernyataan itu setelah polisi Israel mengklaim menemukan bahan peledak di sebuah mobil, di sebuah pusat perbelanjaan di kota Haifa hari Minggu kemarin dan Olmert sepertinya ingin mengaitkan penemuan bom itu dengan upaya serangan Hamas ke Israel. (ln/aby/prtv)