eramuslim.com – Militer Israel atau IDF menyerang sasaran di Jalur Gaza utara pada Jumat (5/8), menewaskan seorang tokoh terkemuka yakni seorang agen Jihad Islam Palestina.
Dalam serangan tersebut, diperkirakan 10 hingga 20 anggota kelompok militan itu juga ikut tewas. Serangan itu dikatakan sebagai titik awal Operasi Breaking Dawn Israel melawan Jihad Islam Palestina.
Melansir Jerusalem Post Jumat, beberapa sasaran di Jalur Gaza utara luluh lantak terkena tembakan roket, dengan laporan korban.
Penduduk Gaza diminta untuk tetap dekat dengan tempat penampungan jika ada tembakan roket.
IDF telah memperingatkan penduduk hingga radius 80 km dari Jalur Gaza, termasuk Tel Aviv, bahwa ada risiko tembakan roket.
Pada hari yang sama Menteri Pertahanan Benny Gantz memperingatkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok itu akan ditangani selama kunjungan ke Komando Selatan IDF.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengunjungi Komando Selatan IDF Jumat pagi ketika ketegangan tinggi di sepanjang perbatasan Gaza selama 4 hari berturut-turut.
Situasi panas timbul karena kekhawatiran akan serangan Jihad Islam Palestina.
Dalam pernyataannnya, Menhan Israel memperingatkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok itu akan ditangani.
“Kepada musuh kami, dan khususnya kepada pimpinan Hamas dan Jihad Islam Palestina, saya ingin menekankan: waktu Anda sudah habis. Ancaman (di wilayah ini) akan dihilangkan dengan satu atau lain cara,” ucap Gantz sebagaimana dilaporkan Jerusalem Post
Sebelumnya pada Kamis, pemimpin Jihad Islam Palestina Ziad Nahalka berada di Teheran pada dan bertemu dengan Presiden Iran Ibrahim Raisi.
Teheran diklaim mendanai dan melengkapi kelompok militan yang berbasis di Gaza. [Genpi]