Militer Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina di kamp pengungsi Jalazoun dekat kota Ramallah wilayah Tepi barat pada hari Rabu (29/01) kemarin.
Sumber medis Palestina mengatakan bahwa seorang pemuda Palestina tersebut bernama Muhammad Mubarak ( 22 tahun ), ia ditembak 3 kali di bagian belakang.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentara terpaksa menembak mubarak setelah ia mencoba menyerang sebuah pos militer dekat pemukiman Ofra.
Akan tetapi keterangan tersebut dibantah oleh saksi mata asal Palestina, dalam keterangannya kepada AFP “Mubarak tidak bersenjata, ia hanya melawan tentara Israel setelah menjadi sasaran pelecehan oleh mereka yang memaksa dia untuk menanggalkan pakaian.”
Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum Palestina Maher Ghoneim, menuntut pemerintah Israel untuk melakukan penyelidikan atas insiden pembunuhan berdarah dingin tersebut. Maher Ghoneim menyatakan bahwa Mubarak sedang bekerja di sebuah proyek yang dikoordinasikan oleh departemen dibawah kementeriannya.
Sementara itu pelaku penembakan bersikeras bahwa dirinya merasa terancam dan terpaksa menembak pemuda Palestina tersebut.
Organisasi hak asasi manusia Israel mencatat bahwa sepanjang tahun 2012 lalu terdapat 27 kasus serupa pembunuhan warga Palestina, sementara itu warga Palestina telah membunuh tiga warga sipil dan tiga anggota pasukan keamanan Israel di Israel dan Tepi Barat. (bbcarabic/Ram)