Kepala staff militer Israel, Gabi Ashkenazi mengancam akan kembali menggempur Jalur Gaza dan tidak segan-segan menjadikan warga sipil di Gaza sebagai target agresi mereka. Ashkenazi berulang kali menuding Hamas menyembunyikan senjata di gedung-gedung milik publik dan pemukiman penduduk sehingga Israel merasa perlu menggempur Hamas dan Jalur Gaza.
Ashkenazi mengatakan, militer Israel tidak peduli jika harus menghancurkan kota, masjid-masjid, rumah-rumah sakit, sekolah bahan taman kanak-kanak untuk menghancurkan Hamas. Ia juga menyatakan jika hal itu terjadi dan Israel kembali membantai warga sipil di Gaza, yang patut disalahkan adalah Hamas.
Bagi Hamas, pernyataan Ashkenazi merupakan upaya untuk membenarkan kejahatannya terhadap rakyat Gaza dengan mengkambinghitamkan Hamas. Jubir Hamas Fawzi Barhoum menambahkan, pernyataan itu juga sebagai upaya Israel untuk mencari-cari pembenaran jika sewaktu-waktu Israel kembali ingin melakukan kejahatannya di Jalur Gaza.
Di tengah pro dan kontra atas laporan Richard Goldstone atas kejahatan perang Israel di Gaza, para pejabat militer Israel berupaya membentuk opini dunia bahwa Hamas sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kejahatan perang Israel di Gaza.
Kepala intelejen militer Israel, Amos Yedlin belum lama ini juga menuding Hamas sedang berusaha mengumpulkan senjata dan misil serta melakukan uji coba misil yang bisa menjangkau Tel Aviv yang jauhnya sekitar 60 kilometer dari Jalur Gaza.
Yedlin juga mengklaim bahwa dalam perang di Gaza bulan Januari kemarin, para pejuang Hamas menembakan misil yang bisa mencapai target sejauh 45 kilometer. Hamas juga dituduh mendapat senjata-senjata selundupan lewat terowongan-terowongan yang tembus ke perbatasan Rafah, perbatasan antara Gaza-Mesir.
Hamas membantah semua tudingan Israel itu dan mengatakan bahwa terowongan-terowongan itu dibangun untuk menyalurkan kebutuhan pokok warga Gaza akibat blokade yang dilakukan Israel sejak bulan Juni 2007. Hamas juga menyatakan, klaim Israel soal uji coba misil baru Hamas adalah bagian dari upaya rejim Zionis untuk mengalihkan perhatian publik dunia atas laporan Goldstone. (ln/prtv)