Meski Diembargo dan Diputuskan Aliran Listrik, Pejuang Palestina Berhasil Produk Rudal Berjarak 20 Km

Pejuang Palestina kembali mengeluarkan statemen yang menggentarkan Israel. Meski dalam kondisi terembargo di Ghaza dan pemutusan aliran listrik, para pejuang Nashir Shalahuddin menyatakan telah berhasil melakukan inovasi baru memproduk rudal berkekuatan jelajah lebih dari 20 km. Jarak rudal seperti itu, jelas bisa menjangkau sejumlah wilayah Israel.

Keamanan Israel menegaskan bahwa pejuang Palestina bahkan telah melakukan serangan dengan rudal terbarunya itu dari wilayah Ghaza, pada pagi hari Ahad (7/10). Rudal itu hampir mirip dengan jenis Katyusha-Grad dilontarkan dari wilayah jajahan Israel tahun 1948. Tapi menurut Israel yang digunakan pejuang Nashir Shalahuddin itu bukanlah rudal Katyusha yang merupakan produk Rusia, melainkan hasil modifikasi lokal dari pejuang Nashir Shalahuddin sendiri yang jaraknya bisa menempuh lebih dari 20 km.

Masih menurut Israel, inilah pertama kalinya rudal pejuang Palestina jatuh ke wilayah Barat Natifut Israel, meskipun tidak sampai memakan korban jiwa di pihak Israel. Menurut pimpinan tentara Israel, dengan berhasilnya pejuang Palestina memproduk rudal berjarak 20 km, maka wilayah selatan yang lebih dekat dari wilayah Barat dengan Ghaza akan semakin terancam bahaya. Selama ini, wilayah Selatan bisa dicapai hanya melalui mortir dari wilayah Ghaza.

Unit pejuang Palestina Nashir Shalahuddin kepda Palestine Information Center mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan delapan rudal yang dilakukan hari Ahad pagi itu. Menurut para pejuang Nashir Shalahuddin, Israel telah mengakui adanya serangan rudal itu sekaligus mengakui adanya sejumlah kerugian materil dari rusaknya sejumlah bangunan di komunitas Israel. Para pejuang disebutkan seluruhnya selamat dari pantuan pasukan Israel yang segera melacak keberadaan mereka. Nashir Shalahuddin, lebih lanjut menegaskan akan meneruskan serangan serupa di masa mendatang. (na-str/iol)