Meski Berseberangan, Hamas Tetap Berduka Atas Wafatnya Syaikh Tantawi

Wafatnya Syaikhul Al-Azhar Dr. Muhammad Sayyid Tantawi pada hari Rabu kemarin (10/3) di Riyadh Arab Saudi akibat serangan jantung, tidak urung membuat gerakan perlawan Islam Hamas menyampaikan rasa duka mereka atas wafatnya Syaikh Tantawi, meskipun banyak pernyataan-pernyatan Syaikh Tantawi sendiri bertentangan ataupun mengecam Hamas.

Dalam sebuah pernyataan bela sungkawanya, Hamas yang memegang kendali atas jalur Gaza sejak bulan Juni 2007 lalu, mengatakan: "Kami menyampaikan bela sungkawa tulus kami kepada republik Arab Mesir, terhadap para pemimpin dunia Islam Arab, atas wafatnya Al-fadhil Syaikhul Azhar Dr. Muhammad Sayyid Tantawi, yang telah meninggal pagi ini pada usia delapan puluh dua tahun, yang semasa hidupnya menghabiskan waktunya untuk berkhitmat kepada umat Islam dan agama Islam."

Dalam pernyataan Hamas yang diterima IOL, Hamas mengatakan: "Gerakan Hamas dengan tulus menyatakan berbela sungkawa kepada keluarga almarhum, dan memohon kepada Allah yang mahakuasa agar Syaikh Tantawi dapat beristirahat dalam kedamaian, dan keluarganya diberikan kesabaran dan penghiburan atas wafatnya Syaikh."

Ada beberapa pernyataan, fatwa maupun sikap Syakh Tantawi yang membuat Hamas kecewa terhadap dirinya, terakhir Syaikh Tantawi melegitimasi fatwa dari lembaga riset Islam Al-Azhar soal pembangunan tembok baja di sepanjang perbatasan dengan Gaza, yang menyebabkan terjadinya ketegangan antara Hamas dengan pemerintah Mesir.

Sebelumnya Hamas juga pernah mengecam Syaikh Tantawi, atas sikapnya yang berjabat tangan dengan presiden Israel Shimon Peres dalam sebuah konferensi internasional, yang dalam konferensi tersebut Syaikh Tantawi juga mengkritik posisi Hamas. (fq/iol)