Pemerintah kudeta Mesir kembali menutup gerbang perlintasan Rafah di provinsi Sinai Utara setelah berakhirnya kesepakatan resmi antara kedua pemerintahan Mesir-Palestina sejak hari Kamis (23/01) kemarin.
Seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Pers Jerman ‘DPA’ , “pasca berakhirnya pembukaan pintu perlintasan Rafah selama 3 hari lamanya, pihak berwenang Mesir kembali menutup pintu perlintasan sampai menunggu pemberitahuan lebih lanjut untuk membuka gerbang Rafah.”
Sebelumnya pihak berwenang Mesir telah membuka penyeberangan Rafah dari kedua arah luar dari hari Selasa kemarin, setiap harinya gerbang Rafah dibuka untuk jangka waktu 6 jam.
Pintu perlintasan Rafah merupakan satu-satunya akses jalan keluar bagi 2 juta penduduk Jalur Gaza setelah blokade yang diberlakukan oleh Israel sejak akhir 2006 lalu. (Rassd/Ram)