Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Mesir di perbatasan Rafah tak terhindarkan, ketika sejumlah warga Palestina memaksa agar perbatasan segera dibuka. Akibat bentrokan itu, polisi Mesir luka-luka.
Hari Rabu kemarin, Mesir rencananya memang akan membuka perbatasan Rafah sampai hari Kamis, untuk memberi kesempatan bagi warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan segera dan warga Palestina yang akan kembali ke rumahnya di Jalur Ghaza.
Warga Jalur Ghaza berharap bisa meninggalkan Jalur Ghaza, karena kehidupan yang makin sulit akibat blokade Israel selama berbulan-bulan. Beberapa saksi mata mengungkapkan, warga Palestina yang sudah menunggu seharian penuh di dekat perbatasan, mulai kehilangan kesabaran karena perbatasan tidak juga dibuka. Akhirnya mereka menyerbu perbatasan. Polisi Mesir mencoba membubarkan mereka dengan menyiramkan air dari mobil water cannon dan dibalas oleh warga Palestina dengan lemparan batu.
Sumber di kepolisian Mesir mengatakan, sedikitnya enam orang penjaga perbatasan Rafah luka-luka dalam bentrokan tersebut. Sementara sumber di keamanan Mesir mengatakan, akibat bentrokan itu pemerintahan kini mengancam akan menutup total perbatasan Rafah, satu-satunya pintu gerbang yang menghubungkan warga Palestina di Jalur Ghaza dengan wilayah Mesir.
Untuk membantu polisi yang bertugas menjaga perbatasan, otoritas Mesir juga mengerahkan truk-truk berisi polisi anti-huru hara ke perbatasan Rafah. (ln/aljz/alarby)