Menteri Pariwisata Palestina pada Kamis kemarin (17/2) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memboikot konferensi pariwisata yang direncanakan untuk Yerusalem, mengatakan bahwa konferensi itu hanya akan meningkatkan klaim Israel atas seluruh wilayah Kota Suci.
"Menjadi masalah bagi pejabat internasional untuk berpartisipasi dalam suatu konferensi di saat kritis seperti ini," kata Menteri Pariwisata Khulud Daibes dalam sebuah pernyataan.
"Terutama ketika upaya-upaya internasional intensif yang sedang dilakukan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, termasuk status akhir Yerusalem," katanya.
Konferensi, yang diselenggarakan oleh walikota Yerusalem, direncanakan berlangsung pada akhir Maret. Pihak Kotamadya menolak mengomentari seruan boikot tersebut.
Tahun lalu, sebuah konferensi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pariwisata berlangsung di Yerusalem, meskipun adanya seruan dari Palestina dan Liga Arab untuk memboikot konferensi itu.
Menteri Pariwisata Israel Stas Misezhnikov memicu kontroversi saat itu ketika ia menyatakan bahwa konferensi tersebut merupakan pengakuan internasional terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Menteri, dari partai ultra-nasionalis Yisrael Beitenu, kemudian mencabut pernyataannya, mengatakan pertemuan itu "apolitis dan profesional."(fq/alahram)