Seorang menteri kabinet Israel menuduh pemerintah Inggris secara langsung maupun tidak telah ‘Memotivasi” Hamas untuk memulai kembali serangan roket dari Gaza, menyusul keputusan untuk menangguhkan beberapa ekspor senjata ke Israel .
Pada Rabu malam, Departemen Perdagangan Inggris menegaskan akan membekukan 12 lisensi untuk kontrak ekspor senjata perusahaan Inggris ke Israel jika “pertempuran yang signifikan terus dilanjutkan”.
Menteri Urusan Strategis Israel, Yuval Steinitz mengatakan keputusan pemerintahan Inggris itu “sangat aneh” dan ia memperingatkan hal itu bisa menjadi motivasi bagi Hamas untuk menolak perpanjangan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada hari Minggu malam.
“Saya memberitahu Anda secara jujur, meskipun saya memiliki PHD dalam bidang Filsafat, saya tidak mengerti maksud pesan (pemerintah Inggris) itu? Saya ingin memahami pesan tersebut ? “, Kata Steinitz, utarakan kepada Yerusalem Press Club.
“Jika ini adalah sebuah pesan, itu sangat aneh, benar benar saya tidak percaya.”
“Jika Hamas akan melanjutkan peluncuran roket di kota-kota kita malam ini. Jika Hamas akan memilih untuk melanjutkan pertempuran dan serangan roket terhadap warga sipil Israel maka Inggris akan memutuskan beberapa pembatasan kerja sama pertahanan dengan Israel?
“Saya harap ini bukan pesan karena ini bisa menjadi sangat menggembirakan bagi Hamas untuk melanjutkan pertempuran.”
Pengumuman pembatasan ekspor senjata oleh Sekretaris Bisnis , Vince Cable mengikuti batasan lisensi ekspor senjata untuk Israel diperintahkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond.
Kajian ini menjelaskan adanya 12 kontrak yang berkaitan dengan komponen dan suku cadang yang dapat digunakan oleh militer Israel sebagai bagian dari operasinya di Gaza.
Lisensi ekspor senjata bisa ditunda oleh Inggris jika ada resiko yang jelas bahwa barang yang diekspor dapat digunakan dalam tindakan represi politik, atau bisa memprovokasi atau memperpanjang konflik. (JL/KH)