Menlu Israel Avigdor Lieberman menegur sikap rekan-rekannya dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu yang berbeda sikap dalam upaya mencapai penyelesaian damai dengan kelompok perjuangan Palestina.
Kritikan ini dikeluarkan Lieberman setelah 4 menteri pemerintahan Netanyahu berbeda pendapat dalam upaya diplomasi dengan Pelestina, selama acara Konferensi Keamanan Tahunan Herzliya yang di selenggarakan selama 3 hari sejak hari Minggu (08/06) kemarin.
Dalam pernyataannya Liebermen mengatakan “adalah aneh ada 4 menteri dalam pemerintahan mempunyai cara diplomasi yang beraneka ragam.”
Dalam pidatonya di pelabuhan Eilat sebelah selatan Israel, Lieberman mengatakan “kita perlu menyepakati sebuah program terpadu diplomatik yang ditaati oleh semua anggota pemerintah.”
Dalam konferensi tersebut Kepala negosiator Israel – Tzipi Livni mengatakan “Israel harus berusaha untuk melanjutkan perundingan dengan Palestina meskipun partisipasi Hamas dalam pemerintahan kompatibilitas baru Palestina,” sedangkan Menteri Dalam Negeri Gideon Saar mengatakan negara Yahudi harus berusaha unutk mempertahankan status quo.
Sementara itu Menteri Ekonomi Naftali Bennett, menyerukan pencaplokan bagian dari Tepi Barat ke Israel, sedangkan Menteri Keuangan Yair Lapid menegaskan bahwa dirinya akan menarik partainya dari pemerintah jika Israel terus memaksakan kedaulatannya atas Tepi Barat yang diduduki.
Lieberman menekankan bahwa dirinya mendukung upaya kesepakatan damai dengan Palestina, akan tetapi langkah tersebut harus menjadi bagian dari paket untuk memecahkan hubungan Israel dengan dunia Arab.
Di akhir pidatonya Lieberman menyeru para pemimpin Arab untuk bekerja sama dengan Israel secara terbuka, sebagai upaya menghadapi musuh bersama seperti Iran, Suriah, al-Qaeda dan kelompok Islam radikal jika para penguasa ingin tetap menjadi pemimpin Arab. (Bbcarabic/Ram)