Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice mengkritik negara-negara Arab yang dianggapnya lambat dan tidak cukup banyak memberikan perhatian pada masalah Palestina.
Rice melontarkan kritikan itu begitu tiba di London, untuk menghadiri pertemuan yang akan membahas persoalan nuklir Iran dan bantuan bagi Palestina. "Saya pikir, negara-negara itu, yang memiliki banyak sumber daya, harus dilihat bukan dari betapa minimnya upaya yang mereka lakukan, tapi berapa banyak yang bisa mereka lakukan, " ujar Rice.
Rice tidak menyebutkan secara spesifik negara Arab mana yang ia maksud. Namun seorang pejabat departemen luar negeri AS yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, negara yang dimaksud Rice adalah Kuwait, Qatar dan Libya.
Rice berada di London untuk menghadiri pertemuan lima negara plus satu, yaitu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB; AS, Rusia, Inggris, Perancis dan China ditambah negara Jerman, yang akan membahas tentang aktivitas nuklir Iran.
Terkait nuklir Iran, Rice menegaskan bahwa negaranya tidak berencana untuk menawarkan insentif pada Iran, agar menghentikan pengayaan uraniumnya. Tapi kementerian luar negeri Perancis menyatakan bahwa "keinginan mereka bernegosiasi adalah untuk memberikan tawaran baru pada Iran agar mau bekerjasama, berdasarkan tawaran yang mereka ajukan tahun 2006 lalu."
Setelah menghadiri pertemuan di London, Rice akan kembali berkunjung ke Israel dan Tepi Barat. Kunjungan ini akan menjadi kunjungannya yang ke-15 ke wilayah itu, sejak Presiden Bush mengumumkan keinginannya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah pada Juli 2006 lalu. (ln/presstv/al-arby)