Eramuslim – Data terbaru Bank Dunia menunjukkan penurunan sinifikan pada ekspor entitas Zionis “Israel” tahun 2016 dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Ini terjadi di tengah-tengah upaya pemerintah Tel Aviv memiliki mitra bisnis yang beragam dan membatasi ketergantungan penuh pada sejumlah negara tertentu.
Di tahun 2016 entitas Zionis juga mengalami defisit perdagangan sebesar 6,5 milyar dolar. Sementara pada tahun 2015 mengalami surplus perdagangan sekitar 4 milyar dolar.
Situs resmi kementrian ekonomi Zionis mengisyaratkan pentingnya ekspor dalam lingkungan ekonomi yang lebih luas bagi entitas Zionis, dengan melihat keterbatasan pasar domestik serta ketergantungan pada pasar Amerika dan Eropa, yang memberikan kemudahan pajak kepada penjajah Zionis.
Menurut Bank Dunia, Amerika merupakan mitra bisnis paling penting bagi penjajah Zionis, dengan mempertimbangkan masing-masing negara Eropa. Nilai pertukaran dengan Amerika tahun lalu sekitar 25,7 milyar dolar, cenderung menguntungkan entitas Zionis dengan nilai ekspor mencapai 17,6 milyar dolar. Hal itu terjadi melalui dukungan lobi Zionis di Amerika, dilansir dari laporan Business Wire tahun 2010.
Mitra nomor dua adalah China. Nilai pertukaran bisnis antara kedua belah pihak mencapai lebih dari 9,2 milyar dan sudah tentu cenderung menguntungkan Beijing.
Terlepas dari pentingnya kemitraan dengan Cina bagi entitas Zionis, namun tidak sesuai dengan tingkat yang diharapkan Beijing, mengingat kemitraan raksasa Beijing dengan negara-negara di kawasan lain. Hal ini memberikan dampak pada hubungan Cina-Israel.