Eramuslim – Sabtu 27 Mei 2017, Otoritas Urusan Tahanan Palestina mengumumkan bahwa ratusan tahanan Palestina yang menggelar aksi mogok makan sejak 41 hari lalu telah menghentikan aksinya. Ini terjadi setelah Zionis Israel bersedia bernegosiasi dengan perwakilan para tahanan di penjara Ashkelon.
“Peserta aksi mogok makan telah menghentikan sementara aksinya setelah perundingan lebih dari 20 jam dengan pihak Zionis Israel. Negosiasi dimulai sejak Jumat (26/05) hingga Sabtu dini hari di penjara Ashkelon,” ujar juru bicara Otoritas Urusan Tahanan Palestina, Hassan Abed Rabbo.
Hassan Abed Rabbo melanjutkan, “Negosiasi ini melibatkan para komandan aksi mogok makan, termasuk di antaranya Marwan Barghoti. Terkait kesepakatan yang dicapai, akan diumumkan dalam waktu dekat.”
Informasi yang diperoleh Al Jazeera menyatakan bahwa penghentian sementara aksi ini merupakan tawaran dari pihak entitaz Zionis Israel pada Jumat sore, saat dimulainya negosiasi. Israel menawarkan peserta aksi menghentikan mogok makannya selama 24 jam dengan imbalan tuntuan mereka dipenuhi.
Berdasarkan pembicaraan yang beredar, negosiasi membahas diantaranya hak-hak tahanan untuk dikunjungi selama dua kali dalam sebulan. Namun pendaan kunjungan itu dibebankan kepada pemerintah Palestina, bukan lagi Palang Merah Internasional.
Sementara itu, para komandan yang dekat dengan Marwan Barghoti pada Sabtu pagi menyampaikan bahwa dipenuhinya tuntutan para tahanan merupakan kemenangan para tahanan. Di mana mereka telah menjalankan aksi mogok makan sejak 17 April lalu.
Sebanyak 1.580 tahanan Palestina di dalam penjara Zionis Israel ikut serta dalam aksi tersebut. (Kiblat/Ram)