Sejumlah besar media massa Irael menganggap pemerintah Palestina adalah pihak yang paling merugi dalam Konferensi Perdamaian di Annapolis, Maryland, AS. Sebaliknya, Konferensi yang telah ditutup kemarin (28/11), itu disebutkan telah memberi banyak keuntungan bagi PM Israel Ehud Olmert.
Media massa Israel menyebut salah satu keuntungan terbesar bagi Israel dari Konferensi itu adalah, pecahnya perang saudara antar sesama rakyat Palestina.
Amoneil Rozen, komentator televisi Israel Channel 2 mengatakan, “Konferensi ini memenuhi apa yang diinginkan oleh sayap kanan ekstrim Yahudi yang ada di tubuh pemerintahan Israel. ” Ia menyinggung bahwa rekomendasi bersama Israel-Palestina yang dibacakan oleh Presiden AS George Bush memenuhi keinginan pihak Israel bahwa konferensi tidak akan mengeluarkan persetujuan mendasar yang mengikat kedua belah pihak. Tapi cukup dengan “pernyataan keinginan” saja.
Di sisi lain, Akefa Dar, komentator politik di harian Haaretz mengatakan, “Prestasi terbesar bagi Israel dan Olmert adalah dengan merujuknya Palestina kepada Road Map yang bisa menjadi landasan satu-satunya untuk upaya perundingan ke depan. Dengan demikian, akan ada perundingan dari kedua belah pihak tanpa ada akhirya. ”
Ia menambahkan bahwa pemerintah Palestina dengan mengakui Road Map, berarti sepakat untuk menghancurkan gerakan perlawanan Palestina, melucuti senjatanya, dan menghentikan semua upaya menyerang Israel baik melalui media massa, yayasan pendidikan dan keagamaan Palestina di Tepi Barat maupun di Ghaza. Dan yang juga penting hasil dari Annapolis adalah, “Munculnya perang saudara di Palestina, ” ujar Dar. (na-str/iol)