Kebanyakan orang Yahudi Israel akan mendukung negara diskriminasi melawan minoritas Arab di negara itu jika Israel resmi mencaplok Tepi Barat yang diduduki, menurut sebuah survei yang diterbitkan Selasa kemarin (23/10)oleh surat kabar Haaretz.
Setidaknya 59 persen orang Yahudi Israel berpikir rekan-rekan seiman mereka harus memiliki preferensi atas warga Arab untuk pekerjaan di sektor publik, dan 49 persen orang yahudi mengatakan bahwa negara harus memperlakukan orang-orang Yahudi lebih baik daripada orang-orang Arab.
Selain itu, 42 persen orang Yahudi Israel tidak ingin berbagi sebuah gedung apartemen dengan orang-orang Arab, dan dengan jumlah yang sama mereka juga tidak ingin anak-anak mereka untuk menghadiri sekolah yang sama seperti orang Arab.
Enam puluh sembilan persen dari orang-orang Yahudi di Israel akan menentang memberikan 2,5 juta warga Palestina dari Tepi Barat hak untuk memilih di Israel, jika wilayah itu diklaim oleh Israel.
Akhirnya, dalam sebuah pertanyaan mengabaikan kemungkinan aneksasi Tepi Barat, 47 persen dari orang-orang Yahudi mengatakan mereka akan mendukung transfer dari beberapa orang Arab Israel (1,3 juta orang) ke wilayah Otoritas Palestina yang dikuasai.
Survei ini dilakukan melalui telepon pada bulan September lalu oleh Dialog institute yang dipimpin oleh Profesor Camil Fuchs dari Tel Aviv University, pada sampel yang representatif dari 503 orang dewasa Yahudi di Israel.(fq/afp)