Konferensi Fatah di kota Bethlehem, Tepi Barat mencapai klimaks dengan terpilihnya Marwan Barghouti sebagai pimpinan puncak Fatah yang baru. Meski saat ini Barghouti berada dalam penjara Israel, ia berhasil mendapatkan mayoritas suara dalam pemilihan ketua Komite Sentral Fatah.
Barghouti, 50 tahun, mengalahkan sepuluh tokoh senior Fatah lainnya yang ikut dalam bursa calon ketua, antara lain Ahmed Qurei yang sekarang menjadi sebagai perdana menteri otoritas pemerintahan Palestina. Qurei juga tidak terpilih untuk duduk sebagai salah satu dari 18 anggota Komite Sentral Fatah. Tapi kepala intelijen dalam negeri otoritas Palestina, Jibril Rajub dan tokoh Fatah yang cukup berpengaruh di Gaza, Mohammed Dahlan terpilih sebagai anggota badan tertinggi di Fatah itu.
Terpilihnya Barghouti sudah diprediksi karena ia adalah tokoh yang populer di kalangan gerakan Fatah. Sosoknya kerap diidentikkan dengan pendiri Fatah dan tokoh PLO, Yasser Arafat. Barghouti dijebloskan ke penjara dengan vonis hukuman seumur hidup atas tuduhan mengorganisir pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi Israel.
Naser Al-Kidwa yang juga keponakan Arafat dan terpilih sebagai anggota Komite Sentral Fatah menyatakan, telah terjadi perubahan besar dalam tubuh Fatah, terutama dalam keanggotaan Komite Sentral yang kini didominasi wajah-wajah baru. (ln/hz)