Eramuslim – Pendiri organisasi Breaking the Silence (Shovrim Shtika), Yehuda Shaul mengaku telah belasan kali menggunakan warga Palestina sebagai tameng hidup selama bertugas sebagai militer Zionis Israel.
“Saya telah menggunakan ratusan warga Palestina sebagai tameng hidup saat bertugas di militer Zionis Israel,” ujar Shaul dalam wawancara dengan Chinese TV beberapa waktu lalu dan dilansir dalam sebuah website berbahasa Ibrani.
Shaul melanjutkan, “Ketika pasukan Yahudi dikirim untuk menangkap pemuda Palestina, maka kami menggunakan warga sekitar sebagai tameng. Sehingga jika terjadi bentokan bersenjata, maka wargalah yang akan terkena tembakan, bukan kami.”
Penelusuran yang dilakukan mendapati bahwa Shaul memang pernah bertugas selama tiga tahun sebagai prajurit di al-Khalil, dan saat ini dirinya memimpin organisasi “Breaking the Silence”.
Breaking the Silence didirikan tahun 2004 oleh veteran tentara Israel yang telah bertugas di al-Khalil, wilayah Palestina yang diduduki. Organisasi ini didirikan untuk mengumpulkan kesaksian mengenai sepak terjang Pasukan Israel khususnya pada Intifada di tahun 2000 dan dua agresi terakhir di Jalur Gaza.
Organisasi ini diklaim ingin meningkatkan kesadaran semua pihak dan mengakhiri pendudukan Zionis Israel atas wilayah Palestina. (Rol/Ram)