Presiden Palestina Mahmud Abbas secara tidak langsung mengakui ambisinya untuk tetap berkuasa di Palestina. Dalam wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz yang terbit hari Minggu (14/9), Abbas mengatakan bahwa dirinya akan tetap menjadi presiden Palestina sampai 2010.
Untuk itu, ia akan mengeluarkan semacam instruksi presiden yang isinya menetapkan bahwa pemilu parlemen dan pemilu presiden harus dilaksanakan bersamaan yaitu pada bulan Januari 2010. Padahal, pihak Hamas yang menjadi rival Fatah pimpinan Abbas, menyatakan bahwa masa jabatan Abbas akan berakhir pada 9 Januari 2009. Dan sejumlah pimpinan Hamas telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui Abbas sebagai presiden setelah masa jabatannya berakhir bulan Januari 2009 nanti.
Hamas berhasil mengalahkan perolehan suara Fatah dalam pemilu tahun 2006 lalu. Namun Abbas dengan dukungan negara-negara Barat dan Israel, berhasil menumbangkan pemerintahan Hamas dan secara sepihak memecat Perdana Menteri Ismail Haniyah dari Hamas.
Jika pemilu dilakukan tahun 2010, maka Abbas akan punya waktu panjang untuk terus melakukan negosiasi damai dengan Israel, meski dalam berbagai negosiasi Palestina selalu dikhianati oleh pihak Zionis Israel. Ditanya apakah Abbas akan ikut pemilu presiden lagi tahun 2010 nanti, Abbas hanya mengatakan bahwa terlalu dini untuk menjawab pertanyaan itu.
Sejuah ini, belum ada komentar dari Hamas tentang pernyataan Abbas itu. (ln/aby)