Mahmud Abbas: Saya Tidak Akan Membiarkan Ada Perang Saudara di Palestina

Rakyat Palestina sungguh menghadapi cobaan berat. Setelah sejumlah negara Barat memutuskan untuk menghentikan bantuannya pada pemerintah Palestina, konflik di dalam pemerintahan antara Hamas dan Fatah, juga makin menyulitkan kehidupan mereka.

Ketegangan antara Hamas dan Fatah memuncak saat terjadi aksi penembakan di kantor kementerian kesehatan Palestina di Gaza pada hari Minggu pekan lalu. Sekelompok pria bersenjata dari Brigade Martir Al-Aqsa dari Fatah terlibat baku tembak dengan para penjaga dari Hamas, yang menyebabkan empat orang luka-luka.

Dalam kunjungannya ke ibukota Turki, Ankara, Rabu (26/4), Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan rakyat Palestina terjebak dalam perang saudara hanya karena ketegangan antara Fatah dan pemerintahan Hamas.

"Kami berharap insiden semacam itu tidak terjadi, tapi tidak akan pernah membiarkan perang saudara terjadi," kata Abbas pada para wartawan di Ankara.

"Memang ada orang-orang yang ingin melihat Palestina hancur, tapi mereka tidak akan berhasil. Kami tidak akan mengizinkan adanya pertikaian yang akan merusak itu. Kami punya benang merah dan tidak akan membiarkan perang saudara terjadi," tegas Abbas, namun ia tidak menjelaskan apa yang akan dilakukannya untuk mencegah perang saudara itu.

Sikap Hamas dan Abbas, terutama dalam menghadapi Israel memang jauh berbeda. Abbas lebih bersikap lunak dan memilih untuk kembali melakukan pembicaraan damai dengan Israel. Belakangan, sikap Abbas memveto pasukan keamanan baru di Gaza yang rencananya dibentuk dari kalangan Jihad Islam, membuat marah Hamas.

Negara-negara Barat menuding Hamas- yang tidak mau mengakui Israel-sebagai organisasi teroris, sehingga mereka menghentikan bantuannya pada pemerintah Palestina yang sekarang dipimpin Hamas.

Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah meminta dunia internasional untuk tidak menghukum rakyat Palestina karena sikap Hamas terhadap Israel dan proses perdamaian.

"Kami tidak ingin bantuan finansial dihentikan karena rakyat Palestina lah yang akan merasakan dampaknya," kata Abbas di sela-sela kunjungan dua harinya ke Turki. (ln/arabworldnews)