Di tengah langkah-langkah strategis yang dilakukan rezim Zionis-Israel, yang terus menyahudikan Kota Yerusalem Timur dan Tepi Barat dengan mengeliminir penduduk Arab-Palestina, melalui pembangunan puluhan ribu rumah baru, yang akan diperuntukan pemukim Yahudi, tapi justru Presiden Mahmud Abbas, membangun lebih banyak lagi penjara di berbagai wilayah di Tepi Barat.
Menurut laporan yang diterima media Palestinian Information Center (PIC), Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmud Abbas, merencanakan akan membangun 52 penjara baru, di berbagai wilayah di Tepi Barat, seperti yang disampaikan oleh sumber di kantor keamanan PA, Sabtu lalu. Langkah ini menyusul, semakin kalutnya di Tepi Barat, karena ketidak puasan warga di Tepi Barat, atas langkah-langkah yang diambil PA, yang tidak menunjukkan kesungguhannya menghadapi pemerintah Israel, yang terus menggusur penduduk Arab-Palestina, dan para pengganas Israel itu, selalu mengatakan rumah-rumah penduduk sebagai illegal.
Menurut sumber-sumber di kalangan pejabat keamanan PA, menyatakan bahwa pembangunan penjara yang akan disebar di berbagai wilayah Tepi Barat itu, menggunakan standar AS, seperti penjara yang dibangun di Iraq, dan pembangunan penjara yang baru itu, dikoordinasikan dengan kepala perencanaan keamanan AS, Keith Dayton.
Koran Palestina al-Qud telah memuat model konstruksi yang akan mulai dibangun di kota Jericho, dan Jenin, yang memakan biaya jutaan dolar. Penjara itu, dibangun diatas tanah seluas 600 hektar. Inilah langkah Mahmud Abbas, menghadapi situasi di Tepi Barat, yang terus bergolak, akibat perluasan pemukiman Yahudi, dan tentu akan menangkap dan memanjarakan mereka, yang menentang pembangunan pemukiman Yahudi.
Penjara baru itu, tak lain, sebuah langkah dari PA, yang memang menjadi bagian kepentingan Israel, dan AS, yang memang untuk menghadapi situasi di Tepi Barat, yang semakin bergejolak, dan ini sudah direncanakan dua tahun yang lalu, bersama fihak keamanan AS dan Israel. (m/pic)