Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan akan menolak semua tawaran damai dengan Israel, sampai ada draft yang jelas di atas kertas mengenai kesepakatan damai Palestina-Israel.
Pada para wartawan usai bertemu dengan Presiden Mesir, Husni Mubarak, Rabu (2/4) Abbas mengatakan, "Saya tidak bisa soal kemajuan, sepanjang kami belum membuat sebuah draft. Kalau sudah mulai menyusun draft, kami baru akan merasa bahwa kami sudah membuat sebuah kemajuan."
Sejauh ini, kata Abbas, kedua belah pihak menginginkan kesepakatan damai tercapai pada akhir tahun 2008, seperti yang ditargetkan oleh Washington. Tapi semua itu masih berupa "ide-ide, dialog… secara mendalam."
"Kami sekarang masih dalam proses negosiasi, di mana kami masih mendiskusikan isu-isu yang penting. Kami sedang berupaya menjawab semua pertanyaan sebelum statusnya dinyatakan final, " kata Abbas.
Ia menegaskan, pembahasan itu merupakan pembahasan yang serius antara semua pihak terkait, yaitu Palestina, Israel dan Amerika, untuk mengejar target kesepakatan damai akhir tahun 2008. "Tapi untuk sekarang ini, saya tidak bisa bilang apakah kami akan sukses pada akhir tahun nanti, ketika masa jabatan Presiden Bush berakhir, " tukas Abbas.
Sebelum bertemu Mubarak di Kaior, Mesir, Abbas juga melakukan pembicaraan dengan Menlu AS Condoleezza Rice di Yordania pada hari Minggu dan Senin dan rencananya, Senin depan, Abbas akan bertemu dengan PM Israel Ehud Olmert.
Pertemuan terakhir antara Abbas dan Olmert terjadi pada 19 Februari lalu di Yerusalem, setelah Abbas menyatakan menghentikan semua negosiasi dengan Israel sebagai protes atas serangan keji rejim Zionis ke Jalur Ghaza. (ln/arb)