Di zaman emansipasi wanita seperti saat ini, mereka ingin bekerja seperti layaknya kaum pria di berbagai tempat di belahan dunia manapun. Tidak terkecuali di wilayah Tepi Barat, Palestina, disini kita dapat melihat wanita mengambil alih beberapa pekerjaan yang seharusnya di duduki oleh kaum pria.
Diantara mereka ada yang mengambil alih posisi walikota, seorang menteri dan hakim, ataupun terjun dalam dunia perdagangan dan ekonomi.
Ada yang berbeda di hari Sabtu (05/04) kemarin di Tepi Barat, Palestina. Untuk pertama kalinya dalam sejarah berdirinya negara ini, Presiden Mahmoud Abbas mewisuda angkatan pertama Pasukan Pengaman Presiden wanita.
Tercatat sebanyak 25 orang pasukan wanita terlatih Palestina mengikuti acara wisuda akbar tersebut. Mereka adalah lulusan dari University kemerdekaan, bagian dari akademi polisi di kota Jericho (Ariha dalam bahasa Arab).
Latihan bagi kalangan Hawa ini berlangsung di Pusat Pelatihan Pasukan Pengamanan Presiden di kota Jericho (Ariha dalam bahasa Arab) yang meliputi latihan menembak, bela diri, menuruni bangunan 6 lantai dan sejumlah latihan dasar lainnya bagi seorang Paspamres, seperti dilansir surat kabar Inggris The Independent.
Direktur program Paspamres Wanita Palestina, Brigadir Munir Razyah, mengatakan “ini adalah contoh bagi perempuan dan ibu Palestina yang selalu menjadi pendorong kaum pria dalam semua tahap perjuangan.”
Perlu dicatat bahwa Pasukan Pengawal Presiden Palestina terdiri dari 2.600 Element dan semuanya adalah kaum pria. Sedangkan pasukan wanita hanya menyumbang 3 % dari 30 ribu pasukan militer dan aparat kepolisian yang ada di wilayah Tepi Barat, Palestina. (Skynewsarabia/Ram)