Israel melarang Perdana Menteri Otoritas Palestina pada pembukaan jalan di Yerusalem Selasa kemarin.
Sang Perdana Menteri Otoritas Palestina, Salam Fayyad sedianya telah dijadwalkan untuk membuka jalan di Dahiyat al-Salam, Yerusalem, tetapi pasukan keamanan Israel ternyata diperintahkan mencegah perjalanannya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan aparat keamanan pada hari Senin untuk menghentikan Otoritas Palestina (PA) ambil bagian di kota Yerusalem.
Fayyad, kepala pemerintahan Ramallah berbasis PA, akhirnya mengunjungi daerah lain di luar batas kota Yerusalem pada hari Selasa.
Ditanyakan oleh wartawan mengapa dia membatalkan perjalanannya ke Dahiyat al-Salam, mantan ekonom Bank Dunia itu berkata: "Apa yang Anda harapkan? Ini kan penjajahan."
Di Dahiyat al-Salam, Fayyad telah direncanakan untuk membuka jalan yang baru diaspal dan dananya berasal dari Otoritas Palestina sekitar $ 96.000.
Juru bicara PA Ghassan Khatib mengatakan Fayyad mengabaikan Israel. "Pendidikan dan pelayanan sosial sangat buruk," kata Khatib. "Pemerintah Palestina mulai melaksanakan beberapa proyek di sana, terutama di sekolah," tambahnya.
Fayyad mengatakan: "Kami di sini untuk menjalankan sebuah urusan yang serius; kelahiran negara Palestina."
Dia menambahkan: "Ini adalah pinggiran kota Yerusalem yang diduduki Israel pada tahun 1967 dan tidak lain ibukota abadi dari Negara Palestina." (sa/wb)