Menjelang kunjungan Presiden Obama ke Kairo pada 4 Juni, sebuah rombongan delegasi berjumlah 66-orang, termasuk 18 di antaranya dari negara bagian AS, rencananya akan mengunjungi Jalur Gaza terlebih dahulu. Mereka yang bergerak sebagai kelompok aktivis perdamaian, membawa mainan untuk anak-anak Gaza.
Sebelumnya, mereka telah meluncurkan sebuah petisi internasional pada Obama untuk mengunjungi dan melihat kehancuran Gaza dengan mata kepala sendiri. Sebaliknya, mereka pun mendesak Mesir dan Israel membuka perbatasan.
"Kami pikir jika Obama serius, adil dan tidak pilih kasih terhadap Israel, maka ia harus mengunjungi Gaza sendiri," kata Medea Benjamin, co-pendiri grup CODEPINK. "Kami yakin bahwa jika ia melihat dan mendengar tentang penderitaan rakyat Palestina secara langsung, ia mungkin bisa mendesak Israel dan Mesir untuk membuka perbatasan sekarang."
Selama ini CODEPINK sibuk mengumpulkan dukungan berupa petisi yang menyatakan bahwa AS harus menghentikan bantuannya kepada Israel. “Jika Obama bias kunjungan ke Arab Saudi hanya untuk sekadar makan malam dengan Raja (Abdullah), maka ia juga seharusnya bisa pergi ke Gaza," kata Col Ann Wright, co-pemimpin delegasi dan merupakan seorang pensiunan kolonel tentara AS. Ia juga seorang mantan diplomat AS yang mengundurkan diri pada tahun 2003 karena tidak sepaham tentang perang di Irak.
CODEPINK adalah orgnasisasi kelompok perdamaian yang anggotanya perempuan, telah beberapa kali mengirimkan delegasi ke Gaza, menjadi saksi pertama pengrusakan 22 hari serangan militer Israel di Jalur Gaza. Kelompok ini sangat prihatin terhadap anak-anak Gaza yang jumlahnya setengah dari jumlah penduduk Gaza sendiri.
Dalam perang Israel ke Gaza Januari silam, tak kurang dari 400 anak-anak dibunuh selama 22 hari. Sekarang sekitar 1.346 anak-anak Gaza hidup tanpa satu atau kedua orang tua mereka sebagai akibat dari serangan Israel tersebut alias menjadi anak yatim (piatu). (sa/iw)