Ketika George Mitchell, utusan damai AS untuk Palestina-Israel bersikap seolah-olah mendamaikan kedua negara, menteri luar negeri Israel, Avigdor Lieberman mengatakan tujuan Washington damai yang komprehensif adalah ilusi.
"Kami memahami kerumitan dan kesulitan yang ada," ujar Mitchell kepada wartawan sebelum berbicara dengan menteri pertahanan Israel, Ehud Barak di Tel Aviv. "Kami tetap berkomitmen dan percaya diri yang pada akhirnya tujuan dari perdamaian komprehensif akan tercapai."
Perundingan sudah diskors selama 10 bulan, Menimpali ini, mengatakan bahwa tidak akan pernah ada kesempatan kesepakatan damai selama bertahun-tahun. "Ada banyak konflik di dunia yang belum mencapai solusi yang komprehensif dan orang-orang belajar untuk hidup dengan hal itu," Lieberman mengatakan kepada Radio Israel, Kamis (8/10).
"Siapa yang mengatakan bahwa perdamaian di tahun-tahun mendatang (akan tercapai), sama sekali tidak memahami realitas!" sindir Lieberman. "Dia menyebarkan ilusi dan pada akhirnya membawa kekecewaan."
Senada dengan Lieberman, para pejabat Amerika mengatakan saat ini sepertinya tidak ada harapan akan terobosan baru.
Sejak pengangkatannya pada Januari 2009, Mitchell telah mengunjungi Israel dan Tepi Barat sembilan kali. Tujuannya menghalangi pembangunan pemukimanIsrael—namun tampaknya tak satupun berjalan.
Mr. Mitchel mungkin tidak mengerti. Selama Israel masih di sana, memang di Timur Tengah tidak akan pernah ada perdamaian! (sa/arabnews)