Eramuslim – Kepala Departemen Lembaga Peneliti Peta Arab, Khalil Tafkaji memperingatkan pemindahan warga Palestina ke kawasan utara Al Quds bertujuan untuk merealisasi proyek zionis menjadikan Palestina sebagai minoritas sesuai dengan visi negara Israel Raya.
“Israel tengah berupaya menggabungkan kawasan Tepi Barat dan wilayah permukiman kawasan C dan permukiman ilegal secara diam-diam. Ini dilakukan untuk menghindari kritikan internasional di tengah dukungan politik dan payung Amerika,” ujar Tafkaji dalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi Palestina.
Saat ini, Otoritas Israel berusaha merealisasikan proyek permukiman besar-besaran setelah sebelumnya ditunda akibat tekanan masyarakat internasional dan pemerintahan Amerika Serikat terdahulu,
termasuk perluasan permukiman Ramot dan Ramot Syalomo dengan 1500 unit baru. Proyek ini baru memasuki tahap pertama dengan pembangunan sekitar 500 unit.
Di awal tahun 2018, otoritas Israel telah melakukan tender pembangunan 2900 unit di sejumlah permukiman di Tepi Barat dan Al Quds, termasuk jalan perlintasan yang menghubungkan Quds dan Tel Aviv serta pembuatan terowongan yang menghubungkan permukiman besar di al-Quds, Ma’aleh Adumim dengan al-Quds Barat.
Menurut Tafkaji, strategi pembangunan Zionis Israel selalu saling terkait dalam rangka mencaplok lebih banyak wilayah Palestina, dan pada akhirnya memisahkan Al Quds dari Tepi Barat. (Pip/Ram)