Eramuslim – Lebih dari 250.000 warga Palestina dilaporkan telah terluka oleh pasukan penjajah Zionis Israel sejak meletusnya gerakan Intifada jilid Pertama pada tahun 1987, termasuk 110.000 orang berasal dari Jalur Gaza.
Dari jumlah tersebut sebanyak 15 ribu diantaranya harus kehilangan anggota tubuh lainnya, atau menderita gangguan pendengaran atau gangguan penglihatan, tulis Merciful Hands Charity dalam laporan yang diterbitkan hari Selasa (14/03) kemarin menjelang peringatan Hari Tanah Palestina.
Direktur Merciful Hands Charity, Mohamed Abulkass, mengatakan bahwa situasi ini semakin buruk karena kurangnya pasokan medis dan pusat-pusat perawatan yang memadai untuk menangani kebutuhan mereka yang membutuhkan prosthetics, kursi roda, atau alat bantu dengar.
Sementara itu menanggapi situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, Abulkass mengatakan bahwa tidak ada hukum yang melindungi dan memberikan perawatan yang lebih baik bagi mereka yang terluka akibat konflik dan blokade bertahun-tahun yang dilakukan penjajah Zionis Israel.
Tercatat sekitar 10 ribu warga Palestina di Jalur Gaza terluka dan membutuhkan dukungan segera untuk dapat meringankan penyakit yang diderita.
Hari Tanah merupakan hari peringatan tahunan warga palestina yang digelar setiap tanggal 30 Maret untuk memperingati tewasnya enam warga negara Israel keturunan Arab di tangan polisi dan pasukan Israel ketika pecah demonstrasi pada tahun 1976. Demo ini menentang rencana pencaplokan tanah Palestina di Galilea seluas 2.000 hektar. (Memo/Ram)