Gaza tidak lagi layak dihuni pada 2020 nanti, kecuali diambil langkah drastis untuk memperbaiki pasok air, listrik, kesehatan, dan pendidikan.
Demikian kesimpulan laporan PBB atas kondisi kawasan Palestina tersebut yang diumumkan hari Senin (27/08).
“Saat ini kondisinya sudah sulit, apalagi pada 2020 nanti. Harus diambil langkah-langkah segera agar Gaza tetap bisa ditempati,” kata Maxwell Gaylard, koodinator bantuan kemanusian PBB.
“Harus ada tindakan untuk meningkatkan kebutuhan pokok seperti air bersih, listrik, pendidikan, kesehatan, dan beberapa aspek lain,” tambah Gaylard.
Warga yang tinggal di kawasan Gaza mencapai 1,6 juta jiwa dan diperkirakan akan bertambah 500.000 dalam delapan tahun ke depan, 51% di antaranya berusia di bawah 18 tahun.
Dalam lima tahun terakhir Gaza mengalami blokade Israel.
Gaza dikuasai Hamas, kelompok Palestina yang menolak perjanjian damai permanen dengan Israel, sejak 2007.
Hamas dan Israel terlibat perang selama tiga pekan pada Januari 2009 dan Israel sejauh ini menolak desakan internasional untuk mencabut blokade atas Gaza.
Kawasan ini tidak memiliki bandar udara maupun pelabuhan laut dan sering terlibat kontak senjata dengan militer Israel.
Laporan PBB menyebutkan blokade Israel membuat perekonomian Gaza nyaris tak bergerak.(fq/bbc)