Laporan BBC tentang Konflik Palestina-Israel Kurang Berimbang dan Menyesatkan

Sebuah kajian independen yang dilakukan terhadap liputan-liputan BBC tentang konlik Palestina Israel menilai, liputan-liputan BBC tentang konflik tersebut ‘tidak konsisten, tidak lengkap dan menyesatkan’, serta gagal memberikan laporan yang berimbang terutama tentang penderitaan rakyat Palestina yang hidup di bawah penjajahan Israel.

"Pendeknya, kami menemukan bahwa BBC tidak secara konsisten memberikan laporan yang lengkap dan adil atas konflik Palestina-Israel," demikian bunyi laporan tim yang ditugaskan oleh jajaran gubernur BBC, seperti dilansir oleh The Independent.

Laporan itu mengungkapkan bahwa BBC sudah gagal untuk menyuguhkan laporan yang lengkap dan berimbang, tapi dalam beberapa kasus cenderung menampilkan laporan yang tidak lengkap dan gambaran-gambaran yang berpotensi menyesatkan. Selain itu, ada gap dalam analisa-analisa BBC baik dari sisi konteks mapun perspektif, serta gagalnya BBC untuk secara konsisten menegakkan standar-standar editorialnya.

Berita-berita yang ditayangkan kurang mengungkapkan latar belakang sejarah dan terkadang tidak diletakkan dalam konteks yang lebih luas. Meski demikian, laporan hasil kajian itu menyatakan, tidak ada ‘kesengajaan atau pembiasan yang sistematis’ dalam laporan-laporan BBC terkait dengan konflik Palestina-Israel.

Kajian itu dilakukan oleh sebuah tim yang beranggotakan empat orang, diketuai oleh Sir Quentin Thomas, Presiden British Board of Film Classification. Tim itu ditunjuk oleh jajaran gubernur BBC akhir Oktober lalu sebagai respon dari meningkatnya keluhan atas laporan-laporan BBC.

Hasil kajian itu menyebutkan bahwa BBC gagal untuk memberikan laporan cukup tentang penderitaan rakyat Palestina yang berada di bawah penjajahan Israel.

"Hanya ada sedikit laporan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina sehari-hari," kata laporan itu.

Menurut laporan tersebut, kegagalan BBC untuk mengungkap secara berimbang tentang kondisi Israel dan Palestina menunjukkan fakta bahwa satu pihak (Israel) sedang melakukan kontrol terhadap pihak lain (Palestina) yang berada di bawah penjajahannya.

"Ketika warga Israel menderita, yang biasanya akibat serangan teroris…. dan dianggap penting sebagai peristiwa yang memiliki nilai berita…. dalam beberapa tahun belakangan ini, makin banyak rakyat Palestina yang terbunuh tetapi biasanya dalam keadaan yang kurang dramatis dan penggambaran yang kurang menyentuh," tulis laporan tersebut.

Dewan Kesepahaman Arab-Inggris membenarkan hasil kajian tim tersebut yang menyatakan bahwa penderitaan rakyat Palestina sehari-hari kurang banyak diberitakan oleh BBC dibanding pemberitaan BBC tentang Israel.

Rekomendasi

Atas fakta tersebut, tim kajian merekomendasikan bahwa BBC harus menunjuk seorang ‘pembimbing’ untuk memantau laporan-laporannya dan memberikan lebih banyak konteks latar belakang sejarah dan analisa.
Tim pengkaji juga menyarankan BBC untuk mempertimbangkan menempatkan seorang koresponden di wilayah Tepi Barat yang dijajah Israel.

Lebih lanjut tim pengkaji menyatakan bahwa BBC harus menggunakan kata ‘terorisme’ untuk aksi kekerasan terhadap warga sipil dengan maksud meneror tujuan-tujuan ideologis, baik yang dilakukan oleh ‘negara atau di luar lembaga-lembaga negara.’ Para wartawan BBC disarankan untuk menghindari istilah ‘teroris’ karena ini akan bisa menjadi rintangan bagi pemahaman publik. BBC juga direkomendasikan untuk melakukan laporan yang lebih banyak lagi tentang konflik Palestina-Israel dalam konteks untuk kepentingan publik.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala BBC Michael Grade mengatakan menghargai hasil temuan tim tersebut yang juga mengindentifikasi sejumlah kelemahan-kelemahan dalam laporan-laporan BBC.

"Kami sudah meminta manajemen BBC untuk mempertimbangkan rekomendasi-rekomendasi yang diajukan oleh tim tersebut dan memberikan jawabannya pada kami dalam pertemuan bulan Juni mendatang," kata Grade. (ln/iol)