Eramuslim.com – Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan pada hari Jumat (8/3/2024) bahwa tiga anak Palestina meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi di Rumah Sakit Al-Syifa di Kota Gaza.
Menurut juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra, jumlah korban tewas akibat malnutrisi dan dehidrasi di Gaza telah meningkat menjadi 23 orang syahid, kebanyakan anak-anak.
Rabu lalu, Kementerian Kesehatan mengumumkan kematian seorang anak berusia 15 tahun di Rumah Sakit Al-Syifa dan seorang pria berusia 72 tahun di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara akibat kelaparan dan dehidrasi.
Qudra menegaskan, jumlah korban tewas akibat kelaparan dan dehidrasi yang diumumkan hanya mencerminkan orang-orang yang dinyatakan meninggal di rumah sakit. Sementara itu, ada puluhan orang yang diyakini meninggal karena kelaparan secara diam-diam dan tanpa bisa mencapai rumah sakit di Gaza.
Kelaparan paling akut terjadi di Gaza utara, yang telah diisolasi oleh pasukan penjajah ‘Israel’ selama berbulan-bulan dan telah lama mengalami terputusnya pasokan makanan.
Anak-anak juga mulai meninggal di wilayah selatan, di mana akses terhadap bantuan tidak mencukupi.
Di Rumah Sakit Emirat di Rafah, 16 bayi prematur meninggal karena penyebab yang terkait dengan malnutrisi selama lima minggu terakhir, salah satu dokter senior mengatakan hal itu kepada The Associated Press.
Serdadu penjajah ‘Israel’ menutup akses masuknya makanan, air, obat-obatan dan pasokan penting lainnya setelah melancarkan genosida di Gaza menyusul operasi lintas batas yang dilakukan perlawanan Palestina pada tanggal 7 Oktober sebagai tanggapan, khususnya, atas pelanggaran dan tindakan ‘Israel’ yang belum pernah terjadi sebelumnya di Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis terjajah. (PIC) (Sahabat Al-Aqsha)