Lagi, Polisi Israel Lakukan Pelecehan Terhadap Warga Palestina

Lagi-lagi Zionis Israel melakukan pelecehan terhadap warga Palestina. Kejadian terbaru adalah polisi penjaga perbatasan Israel telah memposting sebuah video secara online di Youtube dimana di video tersebut mereka melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap warga Palestina dengan cara meminta seorang warga Palestina menyanyi dan menampar wajahnya sendiri, menurut laporan dari surat kabar Haaretz pada Jumat kemarin.

Dalam salah satu video yang di posting di Youtube, namun telah dihapus, seorang warga Palestina diminta menampar wajahnya berulang kali sambil diminta meneriakkan "Saya cinta polisi perbatasan" dan dilayar terdengar suara polisi perbatasan tertawa-tawa dan menyoraki warga Palestina tersebut.

Video lain memperlihatkan seorang warga palestina yang duduk dalam sebuah kendaraan polisi Israel sambil menyanyikan lagu yang sama berulang-ulang.

Klip video ketiga termasuk menampilkan foto-foto yang memperlihatkan warga Palestina yang terikat dengan mata tertutup dalam sebuah ruangan berlatar belakang bendera Israel. Dan dalam salah satu foto seorang tentara Israel berpose sambil tersenyum di samping salah satu tahanan.

Keterangan yang didapat, video tersebut dibuat pada bulan November tahun 2007 yang lalu.

Surat kabar Haaretz mengutip salah seorang polisi perbatasan yang mengatakan bahwa tindakan seperti itu biasa dilakukan dikalangan polisi di yerusalem dan diperbatasan tepi barat.

Tetapi juru bicara penjaga perbatasan Moshe Finsi bersikeras bahwa "dalam beberapa tahun terakhir ini jumlah insiden seperti itu sudah cukup menurun karena adanya perbaikan dalam rekruitmen anggota kepolisian.

Dia juga menambahkan bahwa kejadian yang ada di video klip itu terjadi beberapa tahun yang lalu dan beberapa dari pelaku pelecehan terhadap warga Palestina itu telah diberhentikan dari kepolisian.

Polisi penjaga perbatasan merupakan bagian dari polisi Israel dan bertanggung jawab untuk mencegah warga Palestina di wilayah pendudukan tepi barat masuk ke Israel secara ilegal termasuk para pekerja Palestina yang tidak memiliki ijin.(fq/aby)