“Tetapi tidak lama setelah itu, saya mendengar kabar bahwa Israel menembak mati seorang wanita di pintu masuk kamp, saya tidak tahu bahwa itu adalah putri saya. Kabar itu sangat mengejutkan saya, ” katanya lagi.
Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kronologis pembunuhan Ghufran Harun Warasneh kepada kantor berita Palestina, Wafa.
Saat itu Ghufran Harun Warasneh sedang berjalan, kemudian dua tentara yang berjaga di pos pemeriksaan memintanya untuk mendekati mereka. Di sanalah salah satu dari mereka menembaknya.
Pada tahun ini, tercatat pasukan Israel telah membunuh lebih dari 50 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk jurnalis terkemuka Shireen Abu Akleh.
Sementara jurnalis Palestina lainnya Merfat Sadiq mengatakan bahwa kematian Ghufran adalah bagian dari teror terhadap wartawan Palestina sejak tahun lalu.