Blokade ekonomi bagi Palestina, sedikit-demi sedikit mulai terbuka. Kuwait dalam waktu dekat menyalurkan dana besar untuk membuka blokade atas Palestina. Pemerintah Kuwait sepakat menyalurkan dana sebesar 30 juta dolar kepada pemerintah Palestina guna menutupi kebutuhan honor pegawai negeri yang tidak menerima gaji selama lebih dari 3 bulan.
Menurut Rafiq Husaini, Kepala Kantor Pemerintahan Palestina, Kuwait bukan hanya berencana namun telah menyalurkan dana sebesar 30 juta dolar itu kepada bendahara pemerintah Palestina untuk pembayaran gaji pegawai negeri. Ada sebanyak 165 ribu orang pegawai pemerintahan yang tidak menerima gaji selama 8 bulan. Sumbatan gaji tersebut adalah akibat blokade ekonomi yang dibuat oleh Israel dan negara-negara Barat lantaran Hamas memimpin pemerintahan Palestina dalam pemilu yang demokratis.
Masih menurut Husaini, jumlah sebesar itu akan mulai dikirimkan pekan depan. Selain untuk menggaji para pegawai, dana itu juga untuk menutupi kebutuhan aparat keamanan yang juga tidak menerima gaji selama 3 bulan. Dana yang dikirim, tambahnya, akan diberikan melalui jalur kepresidenan Palestina, mengingat sangat sulit memberi dana langsung kepada pemerintah Palestina akibat blokade ekonomi yang masih diterapkan oleh Israel dan AS.
Menurut Petinggi Palestina, menteri urusan Luar Negeri Palestina Zohar telah mengumumkan hal ini satu minggu lalu. Selain Kuwait, Iran dinyatakan juga akan segera memberikan dana sebesar 120 juta dolar sehingga total dana yang akan segera diterima pemerintah Palestina adalah 150 juta dolar. Jumlah tersebut diperkirakan bisa menyelesaikan kekurangan penggajian selama ini baik untuk kalangan pegawai pemerintah maupun aparat keamanan militer Palestina.