Setelah lebih dari tiga tahun masa blokade Israel, Sekretaris Jenderal Liga Arab Amru Mousa pada akhirnya berkunjung juga ke Jalur Gaza pada Ahad (13/6) kemarin.
Kunjungan Mousa ke Gaza itu merupakan kunjungan bersejarah. Betapa tidak, semenjak Gaza mengalami isolasi sejak tiga tahun silam, juga beberapa kali aksi penyerangan dari pihak Israel, Liga Arab yang merupakan organisasi persatuan negara-negara Arab senantiasa bersikap lemah di hadapan serangkaian peristiwa itu, dan baru kali ini mengunjungi wilayah tersebut.
Kedatangan Mosa tersebut mendapatkan sambutan dari beberapa pejabat Hamas dan berbagai faksi Palestina lainnya. Pucuk pimpinan Hamas Ismail Haniya sendiri menerima kunjungan Mousa di kediamannya di Gaza, untuk menghindari kesan jika Liga Arab mengakui pemerintahan Hamas yang kontroversial.
Gerakan armada pembebasan blokade Gaza secara internasional yang dikomandoi oleh beberapa aktivis Turki dan internasional ternyata mampu menekan Liga Arab, sehingga pada akhirnya organisasi yang menghimpun sekitar 22 negara Arab tersebut mulai menampakkan sikap seriusnya terhadap permasalahan Gaza.
Dalam kunjungan tersebut, Mousa lebih banyak membahas permasalahan blokade Israel atas Gaza. Mousa atas nama Liga Arab mengecam sekaligus menyerukan dibukanya blokade tersebut.
Selain masalah blokade, Mousa juga membicarakan masalah rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina, utamanya Hamas dan Fatah, dua sayap utama Palestina yang selama ini bersitegang.
Beberapa kalangan menilai kunjungan Mousa sangat terlambat, bahkan terkesan seremonial dan cari muka(ags/db)