Konvoi kemanusiaan “Lifeline 3” yang dipimpin anggota parlemen Inggris, George Galloway, pada hari Rabu (6/1), mulai memasuki Jalur Gaza, dari gerbang perbatasan Rafah Mesir, satu hari setelah bentrokan terjadi antara anggota konvoi dan aparat keamanan Mesir di pelabuhan El-Arish di laut Mediterania, yang mengakibatkan puluhan korban luka di kedua belah pihak.
Mobil dan truk konvoi mulai masuk ke Gaza dalam beberapa tahap (setiap 20 kendaraan masuk dalam satu tahap), sesuai dengan pengaturan pihak keamanan Mesir. Konvoi ini terdiri dari 198 kendaraan dari berbagai jenis dan barang muatan. 139 di antaranya beragam kendaraan mulai dari truk yang membawa berbagai bantuan dan mobil ambulans yang disetujui masuk ke Jalur Gaza melalui gerbang Rafah oleh pihak Mesir.
Seorang anggota keamanan Mesir tewas dan dua pemuda Palestina terluka hari Rabu sore (6/1) setelah terjadi saling lempar batu dan tembakan dari kedua sisi perbatasan, antara aparat keamanan Mesir dengan sejumlah warga Jalur Gaza yang memprotes "serangan" yang dilakukan aparat keamanan Mesir terhadap para aktivis solidaritas kemanusiaan yang tergabung dalam konvoi "Lifeline 3" di pelabuhan di El-Arish.
Saat menanggapi permintaan Mesir agar kendaraan konvoi kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui gerbang Awja, Galloway mengatakan, "Sama sekali tidak dapat diterima, 25% konvoi ini melewati Israel kemudian sama sekali tidak akan sampai ke Jalur Gaza. Karena sekali pun tidak pernah terjadi, sesuatu masuk Israel kemudian sampai ke Jalur Gaza.”
Namun, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip islamonline, Akhirnya para anggota konvoi, membuat kesepakatan dengan pihak berwenang Mesir di mana konvoi diperbolehkan masuk Gaza kecuali 40 mobil."
Sumber-sumber keamanan mengatakan, "Mesir sebelumnya telah meminta sisa mobil, mobil penumpang, dua mobil untuk siaran televisi langsung dan sebuah mobil yang membawa generator listrik masuk melalui gerbang Awja yang berada dalam kontrol Israel."
Sekitar lima komandan dan sepuluh anggota polisi Mesir terluka dalam bentrokan, yang terjadi Selasa malam. Ratusan anggota konvoi ikut serta melempari batu ke arah polisi setelah mereka dipukuli dengan tongkat; yang menyebabkan puluhan anggota konvoi terluka.
Konvoi kemanusiaan yang terdiri dari 198 kendaraan ini menyerbu pelabuhan El-Arish dan mengusir apara keamanan Mesir sebagai protes atas penolakan Mesir terhadap masuknya sekitar 55 mobil konvoi dari perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza.
Para pejabat Mesir beralasan mereka menghadang konvoi kemanusiaan ini karena para aktivis ini adalah orang keturunan Arab di Eropa yang menjadi anggota Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Namun di antara anggota konvoi yang dipimpin anggota parlemen Inggris ini ada 19 anggota parlemen Turki.
Mengomentari serangan terhadap konvoi kemanusiaan yang hendak menuju Jalur Gaza ini, jurubicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, Rabu (6/1), “Serangan ini menunjukkan tidak ada niat dari pihak Mesir untuk membebaskan blokade atau bahkan untuk sampainya bantuan apapun untuk satu juta setengah manusia Palestina yang dikurung di Jalur Gaza." (iol/wrs/fn)