Dari Nablus, Kantor Berita Maan News Agency, Kamis (22/11), melaporkan bahwa Komandan Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok Fatah, menolak peranan Penasehat Keamanan AS Jend. Keith Dayton dalam mendiskusikan masalah keamanan Palestina di Nablus, seperti yang diinginkan Zionis Israel.
Mahdi Abu Ghazala, Komandan Brigade Al-Quds yang namanya masuk dalam target orang APlestina yang paling dicari ini mengatakan bahwa dirinya kehilangan respek pada Otoritas Palestina yang dilihatnya semakin akrab dengan pihak penjajah Israel. Padahal dari ke hari penjajah Israel terus saja melakukan penangkapan, penyerangan, penculikan, dan pembunuhan terhadap warga sipil Palestina yang sama sekali tidak berdosa.
Abu Ghazala menyatakan bahwa perlawanan terhadap Zionis-Israel harus terus dikobarkan sampai penajajah Israel angkat kaki dari Tanah Palestina. “Saya meragukan segala bentuk perundingan dengan pihak penjajah!” tegasnya.
Perkembangan politik di Palestina memang kian menunjukkan siapa pihak yang memang pelayan Zionis dan siapa yang benar-benar pejuang kemerdekaan sejati rakyat Palestina. Tidak semua anggota Fatah setuju dengan langkah Presiden Mahmud Abbas yang juga merupakan pimpinan tertinggi Fatah dalam hal berunding dengan Zionis-Israel.
“Abbas dan kelompok kecilnya merupakan orang-orang yang dibayar oleh Zionis-Israel agar mau menjual rakyat Palestina dengan harga murah. Dia itu pengkhianat cita-cita kami, ” ujar seorang sumber dari Fatah.(Rizki)