Ketua Biro Politik pada Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina Khalid Mishal memperingati dunia Islam, utamanya negara-negara Arab, akan rubuhnya Masjid al-Aqsha di Yerusalem (Alquds) akibat aktivitas penggalian yang terus menerus dilakukan pihak Israel.
Dikatakan Mishal, Masjid al-Aqsha dan bilangan Alquds saat ini berada dalam status bahaya dan darurat beriringan dengan proses "pembersihan" tempat-tempat bersejarah Islam di sekitar wilayah kota suci itu.
"Dan saya sangat takut jika Masjid al-Aqsha akan runtuh secara tiba-tiba," kata Mishal dalam acara peringatan setahun mengenang perang Gaza yang digelar di Damaskus, Suriah, Jum’at (22/1) kemarin, sebagaimana dilansir Aljazeera.
Mishal menegaskan, bahwa krisis Masjid al-Aqsha dan masalah Palestina adalah krisis dan masalah bersama dunia Arab dan Islam.
Selain itu, Mishal juga menyinggung pentingnya komitmen dan persatuan negara-negara Arab untuk bersama-sama membuka blokade Gaza yang dilakukan Israel sejak 2006 silam serta membangun kembali Gaza yang hancur akibat serangan Israel setahun silam. (jzr)