Israel tampaknya mati-matian dalam mempropagandakan konsep dua negara antara Palestina dan Israel. Tidak kurang tokoh-tokoh seperti Hillary Clinton, Paus Benecdictus sudah didatangkan ke kawasan itu. Dan rencananya Barack Obama akan pula segera menyambangi untuk memperkuat isyu dua negara.
Pihak paling berkepentingan atas tanah Palestina, rakyat Palestina dan Hamas, pun tak pula surut menolak.
Akhir pekan lalu, Khaled Misyal, pemimpin Hamas kembali mengeluarkan penolakan atas gagasan tersebut. "Hamas menolak konsep dua negara!" ujarnya tegas akhir pekan lalu. Penolakan Hamas ini terjadi untuk kesekian kalinya. Setiap kali seorang tokoh datang dan membicarakan Palestina, maka Khaled Misyal pun setiap kali itu pula selalu bersuara menyatakan penolakan Hamas atas konsep dua negara.
Misyal pun mengatakan bahwa sikap Fatah yang cenderung menyetujui konsep itu dengan dalih untuk mencapai perdamaian, Misyal berkomentar bahwa hal itu hanya sebagai bentuk gencatan senjata yang terjadi dalam jangka yang cukup lama. Beberapa orang analis mengatakan bahwa konsep dua negara hanya sebagai usaha Israel sebagai pembentukan Israel yang utuh.
AS dan Uni Eropa jelas sangat menyetujui ide konsep dua negara ini, bahkan berada di belakangnya. Sedangkan Fatah yang saat ini tengah merancam konsep pemerintah Palestina mengatakan bahwa Salam Fayyad yang didaulat sebagai perdana menteri sepihak oleh kubu Mahmoud Abbas akan membentuk pemerintah tanpa melibatkan Hamas.
Khaled Misyal berkata, "Perbincangan damai yang dilakukan oleh Abbas hanya akan semakin melemahkan legitimasi Palestina." (sa/imr)