Kepala Intelijen Zionis Ingatkan Jika Gaza Bisa Jadi Bom Waktu Bagi Zionis-Israel

A Palestinian demonstrator raises a knife, during clashes with Israeli police, in Shuafat refugee camp in Jerusalem, Friday, Oct. 9, 2015. Recent days have seen a string of attacks by young Palestinians with no known links to armed groups who have targeted Israeli soldiers and civilians at random, complicating Israeli efforts to contain the violence, which has been linked to tensions over a sensitive Jerusalem holy site. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Eramuslim.com – Kepala Intelijen di Militer Zionis (Aman), Hertse Halevy, memperingatkan bahwa memburuknya situasi ekonomi di Jalur Gaza bisa menjadi ancaman bom waktu bagi penjajah Zionis.

Hal tersebut disampaikan Halevy dalam sidang tertutup komisi kemanan dan luar negeri “Knesset”, Selasa (23/2) malam. Dia mengatakan bahwa gerakan Hamas tidak berkepentingan dengan eskalasi di Jalur Gaza. Dia menyatakan bahwa perbaikan ekonomi bagi penduduk Gaza akan menjadi jaminan paling kuat untuk menahan (ledakan) mereka. Demikian seperti dilaporkan radio resmi pemerintah Zionis.

Kepala intelijen di militer Zionis ini memperingatakan bahwa memburuknya situasi ekonomi di Jalur Gaza bisa menjadi ancaman bom waktu bagi penjajah Zionis.

Radio Zionis menjelaskan bahwa Halevy dalam paparannya meminjam ungkapan laporan PBB yang memprediksi Jalur Gaza akan secara ekonomi dan berubah menjadi tempat yang tidak layak untuk hidup dalam 4 tahun, apabila situasi saat ini terus berlanjut, terutama blokade yang diberlakukan Israel.

Kepada para anggota komisi keamanan dan luar negeri “Knesset”, Halevy menegaskan bahwa langkah-langkah ekonomi seperti menambah jumlah pekerja Palestina di Israel merupakan jaminan untuk menghindari terjadinya eskalasi. Dia menegaskan pentingnya kerjasama keamanan dengan dinas keamanan otoritas Palestina dan dia melihat wajib menjaga kerjasama tersebut.

Sejak tahun 2006, penjajah Zionis memberlakukan blokade ketar atas Jalur Gaza (yang dihuni lebih dari 1,9 juta jiwa), baik laut, darat maupun udara. Laporan PBB dan internasional menyebut situasi ekonomi dan kemanusiaan di Jalur Gaza merupakan “paling buruk” di dunia. (ts/infopalestina.com)