Kelompok Pejuang Palestina Balas Serangan Israel dengan Roket, Bantah Gencatan Senjata

Kelompok pejuang Palestina di Gaza menembakkan lima roket ke wilayah Israel Minggu (23/7)dini hari waktu setempat. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua kelompok pejuang Palestina sepakat dengan pemerintahnya untuk menghentikan serangan ke wilayah Israel.

Pasalnya, pada saat yang sama sejumlah pejabat Palestina mengklaim bahwa faksi pejuang Hamas, Jihad Islam dan Brigade Martir al-Aqsa setuju untuk menghentikan serangan roketnya ke Israel jika kaum Zionis itu juga menghentikan serangannya ke Gaza.

Juru bicara Jihad Islam, Abu Ahmad mengatakan, tidak ada kesepakatan semacam itu. "Sepanjang ada agresi kaum Zionis, Kami akan melanjutkan perlawanan kami," katanya seraya menambahkan bahwa pembicaraan belum mencapai kata sepakat.

Tapi sumber-sumber pejabat Palestina yang enggan disebut namanya mengungkapkan, pembicaraan tertutup dengan faksi pejuang yang dilaksanakan di kota Gaza dan disponsori oleh Presiden Mahmud Abbas serta PM Ismail Haniyah, berhasil mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata meski hanya sepihak. Menurut sumber-sumber tadi, gencatan senjata itu dilakukan untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan Israel.

Namun, beberapa faksi pejuang membantah adanya kesepakatan itu dan mengatakan bahwa serangan roket merupakan balasan atas tindakan Israel.

Salah seorang penasehat Abbas, Nabil Shaath mengungkapkan, Presiden dan perwakilan dari kelompok pejuang sudah melakukan pertemuan dalam beberapa hari ini dan memutuskan bahwa gencatan senjata perlu dilakukan baik oleh Israel maupun kelompok pejuang Palestina.

"Gencatan senjata adalah gencatan senjata. Harus diterima oleh kedua belah pihak, dan harus mengarah pada sebuah solusi dari semua persoalan yang mengemuka," kata Shaath di sebuah wawancara di Gaza. (ln/aljz)