Kelompok-kelompok keagamaan Yahudi telah memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha yang berada di dalam kota suci tua Yerusalem pada Ahad kemarin, menurut laporan dari Al-Aqsa Foundation untuk Waqaf dan Peninggalan budaya.
Lembaga yang mengirimkan pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena kelompok-kelompok keagamaan Yahudi di masa lalu tidak pernah memasuki kompleks umat Islam selama bulan suci Ramadhan yang jatuh pada hari Sabtu yang lalu.
Pihak berwenang Israel sendiri belum memberikan komentar mengenai laporan itu.
Al-Aqsa Foundation menyerukan kepada seluruh warga Palestina di Yerusalem dan di dalam jalur hijau untuk datang ke masjid Al-Aqsa dalam rangka melindungi masjid suci tersebut.
Kamis lalu website-website kelompok keagamaan Yahudi menerbitkan foto yang menunjukkan sebuah pesta pernikahan yang dilaksanakan secara diam-diam di dalam kompleks Al-Aqsha.
Kelompok keagamaan Yahudi juga memasuki kompleks untuk melakukan ritual keagamaan dan menggelar ceramah yang mengklaim adanya penemuan sisa-sisa arkeologi dari kuil Yahudi di situs tersebut.
Diyakini sebagai lokasi tempat Nabi Muhammad SAW naik ke surga selama perjalanan malannya, masjid Al-Aqsha menjadi tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah – bagi umat Islam.
Umat Yahudi mengklaim dan meyakini bahwa kompleks masjid Al-Aqsha merupakan tempat berdirinya kuil suci, di mana disana dahulu pernah berdiri kuil Sulaiman.
Lokasi ini menjadi sangat sensitif karena beberapa Yahudi ekstrimis melakukan pembongkaraan masjid Al-Aqsha untuk membangun kembali Kuil Sulaiman.
Kunjungan ke kompleks masjid Al-Aqsha oleh perdana menteri Israel Ariel Sharon pada tahun 2000 telah memicu bentrokan berdarah dan membangkitkan semangat rakyat Palestina dalam apa yang disebut sebagai "Intifadha jilid Dua."(fq/mna)