Eramuslim.com – Pemboman penjahah ‘Israel’ selama tujuh bulan di Gaza menyebabkan lebih banyak kerusakan dibandingkan pemboman kontroversial kota Dresden di Jerman menjelang akhir Perang Dunia Kedua, kata para analis citra satelit.
Arab News melaporkan hampir 75 persen bangunan di Kota Gaza rusak atau hancur total, sementara lima rumah sakit juga hancur.
Tiga rumah sakit hanya berfungsi sebagian, 408 sekolah dari 563 sekolah rusak dan 53 hancur total, sementara lebih dari 60 persen masjid kini tinggal puing-puing.
“Tingkat kerusakan tercepat terjadi pada dua hingga tiga bulan pertama setelah pemboman,” kata Corey Scher, analis citra satelit di City University of New York di Amerika Serikat (AS) yang dikutip Arab News.
Corey mengatakan, tingkat kerusakan ini tidak seperti yang diteliti sebelumnya karena kerusakan menyebar lebih cepat dibandingkan yang dipetakan pihaknya sebelumnya.
Sebagai perbandingan, empat pemboman udara di Dresden pada bulan Februari 1945 menghancurkan kurang dari 60 persen bangunan kota.
Selama kurun waktu tersebut, pesawat pengebom AS dan Inggris menjatuhkan lebih dari 3.900 ton bom yang menghancurkan lebih dari 6,5 kilometer persegi kota tersebut dalam salah satu aksi perang paling kontroversial di dunia.
Sementara itu, di Gaza kemarin, tentara Israel merebut wilayah perbatasan Rafah antara Mesir dan daerah kantong tersebut.
Pasukan rezim penjaah juga telah menutup jalur bantuan penting dengan tank-tank rezim terlihat melewati kompleks penyeberangan dan bendera Israel dikibarkan di dekat Jalur Gaza.
Tank juga melepaskan tembakan di Rafah Timur. Menceritakan situasi tersebut, pengungsi asal Kota Gaza, Emad Joudat, 55 tahun, mengatakan tentara Israel sudah gila.
“Tank tentara Zionis menembakkan peluru dan bom asap menutupi langit di lingkungan Al-Salam dan Jneinah,” ujarnya.
“Saya sekarang berpikir untuk bergerak lebih jauh ke utara, mungkin ke wilayah tengah Gaza. Jika mereka (tentara) bergerak lebih jauh ke Rafah, itu akan menjadi penyebab semua pembantaian,” katanya.
Pengambilalihan perbatasan Rafah terjadi meskipun ada seruan berminggu-minggu dari sekutu dan badan-badan internasional agar Israel menunda serangan besar-besaran di kota tersebut.
‘Israel’ telah menggempur Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, yang diklaim Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 korban.
Sementara itu akibat agresi ‘Israel’, lebih dari 34.900 warga Palestina syahid di Gaza, dan lebih dari 78.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
(Hidayatullah)