Empat tahun setelah syahidnya (insya Allah) salah seorang arsitek bom syahid gerakan perlawanan Islam Hamas, Yahya Ayyash, semangat dan kecerdasan ‘tukang insinyur’ yang ditakuti Israel ini menular ke anak laki-lakinya.
Yahya Ayyash mungkin tidak memberikan apa-apa untuk kesuksesan anaknya di sekolah, akan tetapi semangat syuhada ini dan semua syuhada Palestina telah menginspirasi putranya di bangku sekolah. Putranya ini mendapat nilai rata-rata 84,8% dalam bidang sains.
Ibnu Ayyash, sang anak berkata: "Saya berharap ayah saya ada bersama kami di saat-saat bahagia ini, namun qadarullah menjadikan dirinya syahid bersama para syuhada yang lain."
Keberhasilannya di sekolah telah membuat bangga ibunya, sanak saudaranya dan guru-gurunya yang tanpa lelah memberikan dukungan untuk keberhasilan Ibnu Ayyash di sekolah. Dalam sebuah wawancara, Ibnu Ayyash mengatakan bahwa dirinya bermaksud untuk melanjutkan kuliah ke Universitas Nasional Najah untuk belajar teknologi informasi.
Kamis kemarin (22/7) suasana gembira menyelimuti kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat termasuk di Rafah, menyambut kelulusan para siswa SMA. Dan penduduk membagi-bagikan permen dan memberikan hadiah kepada para siswa yang lulus.(fq/pic)