Pro kontra tentang dibentuknya sayap keamanan eksekutif Palestina masih terjadi. Sejumlah pihak, antara lain kelompok Fatah, menganggap sayap keamanan eksekutif dibuat tergesa-gesa dan memancing fitnah antara Fatah dengan Hamas yang rawan konflik. Namun kini PM Palestina Ismail Haniyah justru mendapatkan ‘bai’at’ atau sumpah dari ribuan anggota keamanan eksekutif untuk mendukung langkah-langkah pemerintah memberantas berbagai kriminalitas yang terjadi di Palestina.
PM Palestina Ismail Haniyah sendiri menegaskan aparat keamanan eksekutif yang berada di bawah koordinasi Menteri Dalam Negeri, dibuat untuk menopang berbagai sayap keamanan di Palestina. Aparat keamanan eksekutif itu, lanjutnya, dibentuk untuk melaksanakan misi terpentingnya, memelihara keamanan dan pelaksanaan undang-undang. “Aparat keamanan eksekutif itu dibuat untuk memelihara keamanan bangsa kita, apalagi kondisi internal Palestina memang saat ini sangat memerlukan pemelihara undang-undang dan menyelesaikan berbagai kerusuhan bersenjata,” ujar Haniyah.
Haniyah menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan anggota sayap keamanan yang berafiliasi ke berbagai organisasi di Palestina. Mereka berkumpul di kantor PM Palestina di Ghaza, untuk menyatakan dukungan terhadap pemerintah Palestina. Dalam kesempatan tersebut Haniyah menyebutkan bahwa anggota aparat keamanan eksekutif diambil dari anggota sayap perlawanan Palestina yang telah lama memerangi pendudukan Israel. “Kini mereka bekerja memelihara keamanan Palestina,” kata Haniyah. Haniyah mengajak semua pihak untuk komitmen dengan persatuan nasional, mengutamakan solusi dialog dan komunikasi antar bangsa Palestina dibanding penggunaan senjata.
Sementara itu Dr. Ahmad Bahr, wakil kepala legislatif Palestina menyebutkan bahwa keputusan membentuk aparat keamanan eksekutif sudah sesuai dengan undang-undang dasar Palestina poin 69. Ia juga menampik anggapan sebagian pihak bahwa langkah pembentukan sayap keamanan eksekutif ini dilakukan tanpa persetujuan Presiden Palestina Mahmud Abbas. “Keputusan ini dilakukan sesuai kesepakatan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertemuan terakhir dengan kabinetnya. Langkah ini diambil untuk membantu penyelesaian kerusuhan yang terjadi di jalan-jalan Palestina,” katanya. (na-str/pic)