Keajaiban tak pernah berhenti hinggap di Gaza. Dalam penyerangan 22 hari Israel ke Jalur Gaza, Zionis Yahudi telah membunuh sekitar 1500 orang Palestina. 400 di antaranya adalaha anak-anak. Namun, ternyata dalam kurun waktu tiga pekan itu, 3700 bayi lahir pula di Gaza. "Mereka telah membunuh seribu orang dari kami, namun kami akan terus melahirkan ribuan lainnya sebagai penggantinya." ujar seorang ibu di Gaza.
Menurut laporan Social Communication Service di Departemen Kesehatan Gaza, selama 22 hari penyerangan Israel, total bayi 3700 lahir di Gaza.Artinya, dikomparasi dengan jumlah bayi yang meninggal, satu orang bayi digantikan oleh 3 orang bayi baru. Hal ini disampaikan langsung oleh Haman Nisman, Direktur Social Communication Service.
Selama bulan Januari 2009, memang terjadi salah satu ledakan kelahiran paling besar dalam sejarah Gaza. Menurut catatan statistik, jika dihitung, setiap tahunnya Israel membunuh sekitar 5 ribu orang, namun sekitar 50 ribu bayi baru pun lahir di Gaza. Pertumubuhan di Gaza saat ini mencapai kenaikan 50% setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penduduk Gaza akan mencapai 6 juta orang. Umum Suvir, seorang profesor Yahudi di Universitas Haifa, menyebutkan bahwa populasi warga Gaza sekarang akan membahayakan keberadaan Yahudi. (sa/aqmh)