Kadima Diperkirakan Bakal Menang, Masa Depan Palestina Makin Suram

Partai Kadima pimpinan Ehud Olmert, yang saat ini memangku jabatan sementara sebagai PM Israel, mengklaim sudah menang dalam pemilu di negara Zionis yang berlangsung pada Selasa (28/3) kemarin. Dengan kemenangan Kadima, Olmert menegaskan kembali janji-janji kampanyenya untuk menetapkan perbatasan dengan Palestina dan mempertahankan pemukiman-pemukiman Yahudi yang besar di wilayah Tepi Barat, jika pembicaran damai tetap menemui jalan buntu.

"Hari ini demokrasi di Israel telah berbicara dengan jelas. Israel menginginkan Kadima," kata Olmert dalam pidatonya kantor pusat pemenangan pemilu partai Kadima setelah sebuah polling yang dilakukan hari selasa menunjukkan bahwa Kadima kemungkinan akan memenangkan pemilu legislatif di Israel.

Radio militer Israel melaporkan, dari semua tempat pemungutan suara, hasil resmi sementara pemilu menunjukkan Kadima akan mendapatkan 28 kursi dari 120 kursi di parlemen, partai buruh akan mendapatkan 20 kursi, kelompok ultra ortodok Shas 13 kursi, ultra nasionalis Yisrael Beiteinu 12 kursi dan Likud 11 kursi.

Para pejabat di Israel mengatakan, mereka masih harus menghitung jumlah suara dari kalangan tentara dan warga Israel yang tidak memilih di tempat pemungutan suara di mana mereka tinggal. Misalnya para penyandang cacat dan para pekerja yang bekerja di tempat lain. Hasil penghitungan total kemungkinan baru bisa diketahui pada hari Jumat lusa.

Kemenangan Kadima akan menjadi mimpi buruk bagi Palestina. Para pejabat di Palestina mengatakan, tindakan sepihak Israel dalam menetapkan garis perbatasan serta pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat, akan makin mempersulit Palestina untuk mewujudkan negara Palestina yang utuh.

Dalam pidatonya, Olmert juga menyampaikan pesan pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa orang-orang Yahudi sejak beribu-ribu tahun yang lalu sudah memimpikan untuk memiliki tanah air sendiri di wilayah yang mereka sebut Land of Israel termasuk Tepi Barat, seperti yang tersebut dalam alkitab

"Tapi melihat kenyataan dan persoalan yang ada, kami siap berkompromi untuk menyerahkan sebagian tanah yang kami cintai, mengevakuasi pemukim Yahudi dengan perasan yang sangat sedih untuk menciptakan kondisi yang akan membuat anda (rakyat Palestina) bisa mewujudkan impian anda dan hidup berdampingan dengan kami," kata Olmert

Lebih lanjut ia mengatakan, jika Palestina tidak menunjukkan tanda-tanda ke arah perdamaian, Israel akan menentukan nasib Palestina dan akan menetapkan perbatasan permanen setelah melakukan lobi dengan AS dan negara lain untuk mendapatkan dukungan.

Kadima nampaknya akan membentuk pemerintahan koalisi dengan partai-partai kecil mulai dari kelompok ultra ortodok Yahudi sampai kelompok-kelompok pensiunan. (ln/aljz)