Di luar kantor perdana menteri para pemrotes berunjuk rasa meminta agar pemerintah menyetujui pertukaran tawanan dengan Hamas untuk membebaskan Kopral Gilad Shalid. Shalid diculik di daerah Jalur Gaza, dan sudah lebih dari tiga tahun, berada dalam tangan Hamas.
Rapat kabinet yang dihadiri para pejabat penting Israel, yang mewakili partai-partai di Israel, berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan. Rapat kabinet yang berlangsung sejak Senin pagi, yang dihadiri tujuh pemimpin utama Israel, yang duduk di dalam kabinet, berakhir tanpa menghasilkan keputusan apapun mengenai nasib Kopral Gilad Shalid. Karena tujuh tokoh yang duduk dalam kabinet itu, tidak memiliki kesapahaman. Sehingga, pertemuan kabinet itu menemui jalan buntu.
Upaya-upaya membebaskan Shalid menjadi buram kembali. Berbagai pertemuan dan diskusi dikalangan para pemimpin Israel telah berlangsung, tetapi selalu berakhir dengan jalan buntu. Karena tidak ada kesepakatan diantara para pemimpin Israel. Menhan Ehud Barack menyetujui pertukaran tawanan. Sementara, partai-partai sayap kanan yang ultra ortodok, seperti Likud dan Yisraeli Beteinue, yang dipimpin Menlu Avigdor LIeberman menolak pertukaran tawanan.
Rapat yang berlangsung 48 jam itu, tak dapat menghasilkan keputusan yang akan menentukan nasib Kopral Gilad Shalid. Meskipun, diantara rapat Kabinet yang cukup panjang itu, merekomendasikan untuk membentuk tim yang akan melakukan perundingan untuk membebaskan Kopral Gilad Shalid.
Padahal, sebelumnya Benyamin Netanyahu sudah melakukan pertemuan dengan orang tua Shalid, yang datang di kantor Netanyahu, yaitu Noam Shalid dan Avivah. Bayangan akan ada keputusan dan Shalid akan dibebaskan, tetapi kenyataannya kabinet Israel gagal mengambil keputusan.
Selain, Avigdor Lieberman, Kepala Mossad dan Shinbet (Dinas Intelijen Dalam Negeri) juga menolak pertukaran tawanan. Tetapi, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Israel, Jendral Gabi Ashkanezi mendukung gagasan pertukaran tawanan dalam rangka membebaskan Kopral Shalid. (m/jp)