Bahkan ia memohon kepada seorang perwira intelijen penjajah Israel dalam telepon untuk mengulur waktu.
“Beri saya waktu 15 menit. Kami punya banyak peralatan, termasuk kamera dan lain-lain,” ujarnya.
Permintaan yang sama juga diminta oleh Jawad Mahdi, pemilik gedung.
“Kami menghormati keinginan Anda, kami tidak akan melakukannya jika Anda tidak mengizinkannya, tetapi beri kami 10 menit,” ucapnya.
“Tidak akan ada 10 menit. Tidak ada yang diizinkan memasuki gedung, kami sudah memberi Anda waktu satu jam untuk mengungsi,” jawab petugas intelijen Israel itu.
Penjajah Israel sendiri mengklaim di dalam gedung tersebut terdapat kepentingan militer intelijen Hamas. Namun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
“Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang mencurigakan… Di gedung ini, kami memiliki banyak keluarga yang kami kenal selama lebih dari 10 tahun, kami bertemu satu sama lain setiap hari dalam perjalanan keluar-masuk kantor,” ujar al-Kahlout.[rmol]